Saturday, September 24, 2011

DANA KAS DAN KAS KECIL


BAB I. PENDAHULUAN


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pengendalian kas sangatlah penting. Pengendalian juga diperlukan untuk melindungi jenis aset yang lain.
Pada makalah ini dijelaskan mengenai fitur utama dari sistem pengendalian internal dan kemudian menjelaskan bagaimana pengendalian semacam itu diterapkan pada kas. Penerapan ini termasuk beberapa pengendalian yang sudah kita ketahui. Serta menjelaskan mengenai penggunaan bank dan cara penyajian kas di neraca.
Pengendalian internal perecanan organisasi yang digunakan untk melindungi harta (assets) mereka. Dalam pembahasan ini terutama merancangkan penerapan teknik-teknik pengendalian terutama untu kas karena kas adalah aktiva yang paling lancar (liquid). Disini juga memberikan penjelasan kerangka kerja untuk membuat kebijkan etis dibidang bisnis. Bahan yang dijelaskan miputi bagian terpenting dari bisnis.
Contahnya, Pak joni adalah kasir di sebuah perusahaan ternama di Indonesia. Di perusahaan ni para kasir memegang uang tunai (cash). Untuk itu setiap karyawan sangat dipercaya. Pak  joni begitu berdedikasi sehingga ia tidak pernah mengambil cuti sehari pun. Peristiwa yang terjadi kemudian terungkap ketika terjadi kecelakaan mobil. Pak Joni mencuri $500.000 dengan menggunakan skema yang sudah dikenal. Beginilah cara dia melakukannya. Para pelanggan melakukan deposit ke rekening mereka melalui kasir joni, atau begitulah yang mereka kira. Joni diam-diam memindahkan deposit para pelanggan tersebut ke dalam rekeningnya sendiri dan memanipulasi catatan pelanggan. Dia melakukan skema tersebut selama 5 tahun. Apabila pelanggan menelepon dan menanyakan apakah mereka mendapatkan kredit dari hasil deposit, dia akan menjelaskan bahwa jumlah yang hilang akan muncul dalam laporan keuangan bulan depan. Hal ini berlangsung selama joni dapat menerapkan deposit pelanggan B untuk menutupi uang yang di curi dari pelanggan A. Sementara Joni di rawat dirumah sakit, seotrang rekan erja mengambil alih tugasnya sebagai kasir. Kasir tersebut tidak dapat menjelaskan jumlah uang yang hilang. Seluruh bukti mengarah para karyawan yang digantikan. Manajer kantor menduga mengapa joni tidak pernah absen seharipun. Dia harus hadir untuk menutupi jejaknya. Setelah menginap di rmah sakit, dia juga harus menginap di penjara. Semua itu dapt dihindari jika perusahaan tersebut menggunakan pengendalian intern dasar.   
Untuk menghindari situasi seperti ini, the foreign corrupt practices act mewajibkan perusahaan-perusahaan di bawah yuridiksi SEC untuk menyeleggarakan sistem pengendalian internal. Dan sarbanes Oxley Act tahun 2002 mewajibkan para manejer agar memperhatiakan penegendalian internal secara hati-hati dalam perusahaan mereka.



BAB II. PEMBAHASAN


A.     PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian intern adalah rencana organisasi serta beberapa metode dan prosedur yang diadopsi perusahaan dalam rangka melindungi asetnya dan meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi.
Sistem pengendalian intern yang dirancang dengan baik akan dapat mendorong ditetapkannya kebijakan manajemen. Selain itu juga mendorong terciptanya efisiensi operasi :
1.      Melindungi aktiva perusahaan dari pemborosan
2.      Kecurangan
3.      Pencurian
4.      Menjamin terciptanya data akuntansi yang tepat dan bisa dipercaya.

Prosedur-prosedur pengendalian intern berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya dan bergantung pada beberapa factor seperti sifat operasi dan besarnya perusahaan.

Tujuh buah prinsip pengendalian intern yang pokok meliputi :
1.      Penetapan tanggung jawab secara jelas
2.      Penyelenggaraan pencatatan yang memadai
3.      Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
4.      Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva
5.      Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan
6.      Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan)
7.      Pelaksanaan pemeriksaan secara independen

B.     PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS
Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian :
1.      Terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatatan transaksi kas
2.      Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian
3.      Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek; kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil

Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai factor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya.

Penerimaan kas yang berasal dari hasil penjualan tunai sebaiknya dilakukan dengan melalui kas register pada saat transaksi penjualan terjadi. Pengawasan atas penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas melalui kas, merupkan hal yang penting akan tetapi kecurangan atau penyelewengan biasanya jarang terjadi melalui transaksi penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan menggunakan faktur fiktif (palsu). Oleh karena itu pengawasan atas pengeluarn kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting daripada penerimaan kas

Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengaturan yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil. Jika kewenangan unuk menandatangani cek didelegasikan kepada seorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengeluaran kas yang tidak nampak dalam catatan

Laporan bank pada akhir bulan, bank biasanya mengirimkan laporan bank  bulanan kepada pemegang giro. Laporan tersebut berisi saldo awal dan saldo akhir bulan, serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Transaksi tersebut meliputi penyetoran dan penarikan cek (pengambilan), serta penambahan dan pengurangan lain yang dilakukan bank atas rekening giro. Setoran didaftar menurut tanggal penyetorannya dan sedangkan cek didaftar menurut tanggal pembayarannya oleh bank

Rekonsiliasi bank apabila perusahaan membuka rekening giro di bank, maka perusahaan akan mempunyai dua catatan mengenai kas yang dimilikinya, yaitu : rekening kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan dan laporan bank yang diteriima perusahaan secara periodic dari bank. Saldo kas yang ditunjukkan dalam rekening kas biasanya jarang sama jumlahnya dengan saldo yang terdapat dalam laporan bank.

Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan perusahaan dengan laporan bank adalah sebagai berikut :
1.      Bank belum mencatat transaksi tertentu :
a.       Setoran dalam perjalanan, perusahaan telah mencatat setoran ke bank, tetapi bank belum mencatatnya
b.      Cek dalam perjalanan (cek masih beredar), cek yang ditarik dan telah dibukukan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya
2.      Perusahaan belum  mencatat transaksi tertentu :
a.       Penerimaan kas melalui bank, bank kadang-kadang melakukan penerimaan kas untuk dibukukan ke dalam rekening giro perusahaan
b.      Biaya administrasi bank, bank biasanya membebankan sejumlah biaya untuk menangani transaksi-transaksi yang dilakukan pemegang giro
c.       Pendapatan bunga atau jasa giro, bank memberikan bunga atas saldo giro yang dihitung atas dasar persentase tertentu dari saldo giro rata-rata per bulan
d.      Cek kosong dari konsumen atau debitur, perusahaan sering menerima pembayaran dari para konsumen atau debitur dalam bentuk cek yang diperlakukan sama dengan uang tunai. Cek tersebut bersama-sama dengan uang tunai disetorkan tiap hari ke bank yang diterima menggunakan bank yang sama dengan bank perusahaan, maka cek bisa langsung diuangkan dan langsung dibukukan ke rekening giro perusahaan. Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya (jumlah rupiah dalam cek lebih besar dari saldo giro si pemegang giro di bank pada saat ia menarik cek tersebut)
e.       Cek dikembalikan kepada penyetor karena alas an lain (bukan cek kosong), bank kadang-kadang mengembaliikan cek kepada penyetor karena alas an-alasan berikut :
1)      Rekening penarik cek telah ditutup
2)      Cek telah kedaluwarsa (cek tertentu kadang-kadang hanya dapat diuangkan dalam jangka waktu tertentu, apabila selama jangka waktu tersebut tidak diuangkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, apabila selama jangka waktu tersebut tdak diuangkan, maka cek menjadi tidak berlaku lagi)
3)      Tandatangan yang tercantum pada cek tidak sah
4)      Terdapat kesalahan dalam penulisan cek
3.      Bank atau perusahaan (atau kedua-duanya) telah melakukan kesalahan pencatatan

Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank
1.      Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam rekening kas perusahaan (disebut juga saldo buku). Kedua angka tersebut mungkin tidak sama karena adanya perbedaan saat pembukuan dank arena sebab-sebab lain yang telah diterangkan diatas
2.      Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank
a.       Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank. Setoran dalam perjalanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan daftar penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Setoran dalam perjalanan adalah setoran yang tercantum dalam pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantum sebagai setoran dalam laporan bank pada bulan yang bersangkutan
b.      Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo per bank. Cek dalam perjalanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara cek-cek yang diuangkan di bank seperti tercantum dalam laporan bank dengan cek-cek yang dikluarkan perusahaan seperti tercantum dalam pengeluaran kas. Cek dalam perjalanan adalah cek yang telah dikeluarkan perusahaan tetapi tidak Nampak dalam laporan bank
3.      Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan :
a.       Tambahkan pada saldo per buku :
1)      Penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank
2)      Pendapatan bunga atas saldo giro di bank.
Kedua hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan
b.      Kurangkan dari saldo per buku :
1)      Biaya administrasi bank
2)      Biaya pencetakan cek
3)      Pengurangan yang telah dilakukan oleh bank lainnya (misalnya pengurangan karena adanya pengembalian cek kosong atau cek yang telah lewat waktu)
Hal-hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan pengurangan-pengurangan yang terdapat dalam laporan bank dengan catatan perusahaan dalam jurnal pengeluaran kas
4.      Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama
5.      Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir 3 diatas, yaitu hal-hal yang tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank

Contoh Pembuatan Rekonsiliasi Bank
Misalkan PT Nusantara memiliki rekening giro di Bank Niaga. Pada akhir bulan Januari PT Nusantara menerima laporan dari Bank Niaga yang telah  berisi informasi mengenai saldo awal bulan, pertambahan dan pengurangan yang telah dilakukan bank selama bulan Januari atas rekening giro PT Nusantara, dan saldo per 31 Januari adalah Rp 5.388.480,00 menurut pembukuan PT Nusantara, saldo rekening giro di Bank Niaga adalah Rp 3.294.210,00 setelah dilakukan pembandingan sesuai dengan prosedur yang telah diuraikan diatas, ditemukan hal-hal sebagai berikut :

1.      Setoran tanggal 30 Januari sebesar Rp 1.591.630,00 tidak tercantum dalam laporan bank
2.      Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu cek yang ditarik oleh PT Antara sebesar Rp 100.000,00 (nomor cek 656) telah dikurangkan pada rekening giro PT Nusantara
3.      Lima lembar cek yang ditarik pada akhir bulan Januari dan telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara, belum dibayar oleh bank :
No. Cek
Tanggal
Jumlah

337
338
339
340
341

27 Jan
28 Jan
28 Jan
29 Jan
30 Jan

286.000,00
319.470,00
83.000,00
203.140,00
458.530,00
4.      Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT Nusantara sebesar Rp 2.114.000,00 (termasuk di dalamnya pendapatan bunga sebesar Rp 214.000,00) penerimaan pelunasan wesel ini belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas oleh PT Nusantara
5.      Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberi bunga pada PT Nusantara sebesar Rp 28.010,00
6.      Cek nomor 333 sebesar Rp 150.000,00 yang dibayarkan pada PT Bromo telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara dengan jumlah Rp 510.000,00 sehingga saldo per buku menjadi terlalu rendah Rp 360.000,00
7.      Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp 14.250,00
8.      Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong) sebesar Rp 52.000,00 Cek tersebut berasal dari PT Rosalina

Berdasarkan data di atas PT Nusantara menyusun laporan rekonsiliasi bank seperti terlihat pada gambar 1-6
Berdasarkan rekonsiliasi bank diatas, PT Nusantara perlu membuat jurnal penyesuaian berikut (jurnal-jurnal ini diberi tanggal 31 Januari untuk mengoreksi saldo rekening kas pada tanggal tersebut) :
Jan




Jan



Jan



Jan



Jan
31




31



31



31



31
Kas
   Piutang wesel
   Pendapatan bunga
(penerimaan wesel melalui bank)

Kas
   Pendapatan bunga
(pendapatan bunga atas saldo giro)

Kas
   Utang dagang
(koreksi kesalahan cek no : 333)

Macam-macam biaya
   Kas
(biaya administrasi bank)

Piutang dagang
   Kas
(cek kosong yang dikembalikan oleh bank)
2.114.000,00




28.010,00



360.000,00



14.250,00



52.000,00

1.900.000,00
214.000,00



28.010,00



360.000,00



14.250,00



52.000,00
                                               
Gambar 1-6 Bank Rekonsiliasi
PT NUSANTARA
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 20008
Per Bank :
Saldo 31 Jan
Tambah :
1.    Setoran dalam perjalanan 30 Jan
2.    Koreksi kesalahan bank – Cek PT Antara telah didebet ke rekening perusahaan


5.388.480,00


1.591.630,00


100.000,00
Per Buku :
Saldo 31 Jan
Tambah :
4.    Penerimaan wesel melalui bank termasuk pendapatan bunga Rp 214.000,00
5.    Pendapatan bunga bank
6.    Kesalahan pembukuan – cek nomor 333 dibukukan terlalu tinggi


3.294.210,00



2.114.000,00
28.010,00


360.000,00

7.080.110,00

5.796.220,00
Kurangi :
3.    Cek dalam perjalanan :
No. 337 . Rp 286.000,00
No. 338 . Rp 319.470,00
No. 339 . Rp   83.000,00
No. 340 . Rp 203.140,00
No. 341 . Rp 458.530,00






Kurangi :
7.    Biaya administrasi bank … Rp 14.250,00
8.    Cek kosong . Rp 52.000,00


(1.350.140,00)

(66.250,00)
Saldo per bank stl disesuaikan
5.729.970,00
Saldo per buku stl disesuaikan
5.729.970,00











BAB III. PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pengendalian intern adalah rencana organisasi serta beberapa metode dan prosedur yang diadopsi perusahaan dalam rangka melindungi asetnya dan meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi.
Rekening bank memberikan pengendalian internalyang baik dalam penyimpanan kas. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan rekonsiliasi saldo menurut pembukuan deposan dan saldo menurut laporan bank sehingga diperoleh saldo disesuaikan. Tahapan-tahapan dalam menentukan bagian rekonsiliasi meliputi setoran dalam perjalanan, cek beredar, kesalahan deposan atau bank, dan memorandum bank yang belum dicatat.

B.     SARAN
Demikianlah makalah yang kami susun masih banyak sekali kekurangan di dalamnya  oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna pengembangan proses pembelajaran kita di masa yag akan datang. Sekian dan terima kasih.

No comments:

Post a Comment